Music Player

Monday 10 March 2014

Dua Sejoli Berkerja Sama Menyiksa Ade Sara

Kriminolog dari Bandung Yesmil Anwar menduga, dua sejoli yang menjadi tersangka kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, 19 tahun dalam keadaan waras. Ini setidaknya terbukti dari adanya perencanaan dan kerjasama dalam menyakiti korban.
Kalau hanya seorang saja ada kemungkinan sakit jiwa. Ini keduanya, saling berkompetisi untuk menyiksa korban," ujar Yesmil saat menyampaikan analisanya kepada Tempo, Ahad 9 Maret 2014.
Karenanya, Yesmil meminta polisi bisa mengungkap penyiksaan apa saja yang terjadi terhadap Ade Sara. Dari mulai penyekapan hingga akhirnya meninggal dan membuang mayat ke jalan tol. "Itu sadis dan ada motif di belakangnya. Soal tersangka cemburu dan merasa dicuekin, itu jadi trigger saja untuk menyakiti korban," ujarnya.(baca: Polisi: Tersangka Pembunuh Ade Sara Normal )
Yesmil mengingatkan, dua sejoli yang menjadi tersangka ini bisa memakai trik seperti orang gila demi keringanan hukuman. Cara serupa seperti lupa dan sakit biasa dipakai terdakwa kasus lain agar lolos dari jeratan hukum. "Namun itu bisa diuji dengan berbagai cara," ujarnya.
Trik pura-pura gila itu bisa dipatahkan dengan hasil pemeriksaan forensik korban, bukti-bukti kasus, alat penguji kebohongan, dan pemeriksaan psikolog. "Juga bisa ditelusuri dari riwayat sehat tidaknya seseorang sebelumnya," kata dosen Fakultas Hukum Unpad itu. Di persidangan nanti, rekomendasi saksi ahli dan keyakinan hakim juga akan menentukan waras tidaknya terdakwa.
Sebelumnya diberitakan, kuasa hukum Ahmad Imam Al Hafitd, 19 tahun dan Assifa Ramadhani, 18 tahun, yang menjadi tersangka kasus pembunuhan Ade Sara, Bustami mengaku bingung dengan perilaku kliennya. Kedua”remaja itu disebutkan sempat tertawa saat dimintai keterangan penyidik. "Saya juga bingung, kok bisa masih tertawa saat diperiksa," kata Bustami, Sabtu, 8 Maret 2014.(baca:Tersangka Pembunuh Ade Sara Tertawa Saat Diperiksa, Pengacara Bingung)
 Menurut dia, saat melakukan aksi penganiaayaan itu, keduanya dalam keadaan sadar. Karena itu, dia meminta penyidik mendatangkan psikolog.
Tersangka Pembunuh Ade Sara Tertawa Saat Diperiksa, Pengacara Bingung

No comments:

Post a Comment